Rasa bangga dan haru terlihat di wajah dra.Dwi Widyaningsih, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota Metro saat menerima Piala Adiwiyata Mandiri dari Wakil Presiden RI Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (6/6/2014) lalu.
Semangat menjadi sekolah sehat dan sekolah adiwiyata ini sudah tertanam di prilaku keluarga besar SMK N 1 Metro, Di dalam sekolah, kebersihan seperti menjadi syarat mutlak. Tiada terlihat sampah berserakan. Para siswanya sudah terpola untuk menumbuhkan budaya hidup bersih. Namun semua itu bukanlah penyebab utama dipilihnya SMK Negeri 1 Metro sebagai peraih Adiwiyata Mandiri.
Koordinator Adiwiyata Mandiri SMK Negeri 1 Metro, Drs. Simin Effendi menuturkan, untuk memperoleh penghargaan bergengsi itu, sekolahnya harus membina duabelas sekolah yang ada di Kota Metro hingga memperoleh Piala Adiwiyata. Piala Adiwiyata merupakan penghargaan bagi sekolah dengan lingkungan bersih. SMK Negeri 1 Metro sudah memperolehnya di tahun 2012 lalu.
“Kami diharuskan membina minimal sepuluh sekolah yang ada dikota ini sehingga sekolah binaan kami itu, juga memperoleh gelar Adiwiyata,” Simin Effendi. Keduabelas sekolah tersebut kini sudah mendapatkan penghargaan Adiwiyata. diantaranya adalah SMK Negeri 3 Metro, SMK KP Gajah MAda 1 Metro, SMA Negeri 4 Metro, SMA Yos SUdarso Metro, SDN1 Metro Pusat, SDN 3 Metro Pusat, SDN 5 Metro Pusat, SMA Negeri 2 Metro, SMK Negeri 2 Metro, SMA Kristen Metro, dan SMA Muhamadiyah 1 Metro
“Bahkan SMA Negeri 2 Metro yang kami bina di 2012 sudah mendapat Adiwiyata tingkat nasional,”tuturnya. Keberhasilan membawa Duabelas sekolah memperoleh predikat Adiwiyata tak serta merta membuat SMK Negeri 1 Metro merebut Piala Adiwiyata Mandiri. Tim penilai melakukan pengecekan kembali ke masing-masing sekolah terkait bantuan dan binaan yang sudah diberikan SMK Negeri 1 Metro.
“Tim penilai mencari tahu pembinaan apa saja yang sudah kami berikan. Mulai dari ilmu sampai bentuk binaan, metode binaan, semua dicek oleh tim Adiwiyata. Saat penilaian tersebut, kami tak ikut memantau atau intimidasi,” ujar dra. Dwi Widyaningsih. SMK Negeri 1 Metro sendiri cukup percaya diri dengan pembinaan yang mereka lakukan selama ini. Terlebih selama pembinaan, anggaran sekolah mereka bagi 26 persennya untuk penunjang Adiwiyata. Baik untuk persiapan internal sekolah tersebut ataupun untuk sepuluh sekolah binaanya.
“Sebelum diberi bantuan itu,nilai dan materi binaan yang dibutuhkan apa saja. tergantung dari kondisi masing-masing sekolah yang dibina. Jadi penanganan masing-masing sekolah sangatlah berbeda, demi kesuksesan program Adiwiyata Mandiri di dalam sekolah dibentuklah tim yang melibatkan siswa sebagai garda terdepan. tim ini disebut komite lingkungan. Komite lingkungan ini terdiri dari 15 komite diantaranya komite lingkungan pembibitan/ green house/ komite lingkungan pengomposan, Komite Lingkungan Kantin Sehat, Komite Lingkungan Bank Sampah dll. Setiap pogja/ komite lingkungan dibimbing oleh guru yang berkompeten dibidangnnya masing-masing.
Semua siswa di libatkan. Namun yang di garda terdepan melibatkan OSIS, dan semua ekskul di SMKN1. Dalam kesehariannya, para siswa itu berperan sebagai Pelaku Pelestari Lingkungan. Mereka menjaga kebersihan, memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah, membiasakan tidak buang sampah sembarangan hingga melakukan operasi bersih (Opsih), memilah sampah bahkan para siswa terlibat lagsung dalam proses BAnk Sampah Karya Bersama SMK N 1 Metro, sebelum pulang sekolah serta melakukan kegiatan jumaat bersih setiap minggu ke I dan ke III. Semua pihak kompak dan saling mendukung, maka wajar SMK N 1 mendapatkan Adiwiyata Mandiri,
SMKN 1 BISAAAAAAAAAA
Sumber: smkn1metro.org
PENULIS: EKA YULIANA
Great!
BalasHapus